Sabtu, 01 Oktober 2011

Sering Lupa = Tidak Sehat??

Nampaknya semua orang pernah mengalami yang namanya "lupa" Hal ini menarik minat saya untuk berbagi pengalaman terkait dengan hal tersebut.

Lupa yang satu ini cukup menyesakkan  hati, sebulan yang lalu saya ikut dalam program penjaringan beasiswa S2 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Balikpapan.
Seluruh kelengkapan mulai dari foto copy ijazah, KTP, KTM, Kartu Keluarga, Transkrip nilai akhir dan smester 6, 7, 8 dari S1 sudah saya siapkan dan saya masukkan ke pemkot Balikpapan.

Beberapa minggu setelahnya saya diingatkan untuk melihat hasil pengumuman siapa saja calon penerima beasiswa yang lolos terseleksi sebagai penerima beasiswa melalui blog resmi BPSDM Kota Balikpapan. Namun saya putuskan untuk menunda melihat hasil pengumuman itu dan waktu terus berjalan hingga masuk ke awal bulan Oktober. 

Saat itu kira-kira pukul delapan malam saya sedang mencari source untuk keperluan tugas dan secara tidak langsung salah satu hasil pencarian itu menghasilkan artikel mengenai kota Balikpapan. Spontan pada waktu itu saya segera ingat dengan permohonan beasiswa yang saya ajukan dan segera saya mencari tahu apakah saya merupakan salah satu dari orang yang lolos seleksi sebagai penerima beasiswa. Senyuman pun terlukiskan diwajah saya melihat nama saya tercantum dalam daftar nama-nama penerima beasiswa.

Rasa bahagia dan bangga dengan diri sendiripun tak terelakkan, namun semuanya berubah menjadi rasa yang menyesakkan hati setelah saya melihat bahwa tanggal untuk registrasi ulang sudah melewati masanya. 
Rasa bahagia berubah menjadi sedih dan kekecewaanpun menghampiri. Karena melewatkan beasiswa berupa sejumlah dana yang memang menjadi hak saya.

Berbagai pikiran datang dalam benak saya, 
seandainya saja saya tidak lupa.. 
seandainya saja saat itu saya tidak menundanya..
Pada saat itu saya teringat dengan masa-masa sekolah, dimana saya pergi ke sekolah lupa membawa tas sekolah saya dan memaksa saya harus kembali pulang kerumah untuk mengambil tas. Akhirnya saya jadi terlambat bersekolah dan harus menjalani hukuman tidak bisa mengikuti satu jam pelajaran.

Hal seperti ini nampaknya tidak dapat dibiarkan begitu saja sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan otak kita sewaktu kita lupa? apakah saraf-saraf di otak sudah tidak bekerja dengan baik?
- Otak memerlukan 50% dari seluruh kebutuhan energi atau tenaga dalam tubuh. Kurangnya nutrisi  otak, seperti multivitamin, asam amino dan mineral, sangat mempengaruhi daya maksimal otak, yang akhirnya juga mempengaruhi stamina tubuh. Saat pikiran atau otak lelah, tubuh juga akan merasakan lelah, sehingga tidak bisa produktif .


Ada beberapa cara mengatasi kelupaan / kepikunan:
1. Kurangi Makanan yang Berlemak
Diet dengan membatasi total kalori serta konsumsi lemak dapat membantu mencegah kepikunan. Efek negatif konsumsi lemak tinggi adalah menyebabkan terciptanya plak aterosklerosis, berkembangnya penyakit-penyakit kardiovaskuler, arteri koronari, dan cerebrovaskuler sehingga menghambat asupan oksigen ke otak melalui pembuluh arteri.

Banyak mengkonsumsi ikan yang kaya asam lemak omega 3 dokosaheksaenoat (DHA), seperti ikan tuna dan salmon, dapat mengurangi penurunan kinerja kognitif pada orang-orang tua. Di otak, DHA berperan dalam mengatur fluiditas dan permeabilitas membran sel, menjaga aktivitas enzim-enzim yang terikat membran dan kinerja neurotransmiter (dopamin dan serotonin).

2. Pemberian nutrisi untuk otak
- Salmon. 
Kaya asam lemak omega-3 DHA dan EPA. Kedua komponen ini, menurut pakar nutrisi dari Los Angeles Andrea Giancoli, MPH,  sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi otak.
Penelitian menemukan bahwa orang-orang yang lebih banyak mengonsumsi asam lemak ini melalui diet mempunyai otak yang lebih tajam.

- Telur. 
Telur dikenal kaya akan protein. Selain itu, kuning telur juga menagndung choline yang membantu perkembangan memori.

- Selai kacang. 
Kacang dan selai kacang merupakan makanan yang kaya vitamin E, antioksidan kuat yang berfungsi melindungi membran saraf," terang Giancoli. Selain itu, lanjut dia, selai kacang juga mengandung thiamin yang berfungsi membantu otak dan sistem saraf menggunakan glukosa sebagai energi.

- Sayuran berwarna. 
Menurut Thayer, sayuran berwarna seperti tomat, ubi jalar, labu, wortel, bayam dan sayuran berwarna pekat lainnya merupakan sumber antioksidan terbaik. Antioksidan berfungsi menjaga sel-sel otak agar tetap kuat dan sehat.

- Susu dan yogurt. 
Produk susu kaya protein dan vitamin B. Kedua komponen ini sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter, dan enzim-enzim."Susu dan yogurt menyediakan protein dan karbohidrat, sumber energi yang sangat baik untuk otak," terang Thayer.
 
3. Olahraga
Para ahli berpendapat bahwa olahraga yang teratur ternyata dapat memperbaiki aspek-aspek fungsi kognitif, selain itu olahraga diketahui meningkatkan aliran darah otak dan produksi faktor-faktor pertumbuhan untuk syaraf. OLeh karena itu olahraga dipercayai bisa menghambat kepikunan.

4. Jangan Menunda Pekerjaan
Makin sering menunda, makin butuh mencatat, makin ketergantungan pada alat bantu, dan mempertinggi potensi untuk lupa. Banyak orang membohongi dirinya bahwa dengan memiliki PDA dengan organizer yang canggih, maka masalahnya sudah selesai. Ingat! mencatat berguna untuk mengingatkan kita, bukan untuk solusi dari menunda pekerjaan.






                                   Hati yang gembira adalah obat adalah obat yang manjur.



video lucu "akibat lupa":

2 komentar:

  1. topikny sama dengan postingku malam ini..Lupa itu penyakit berjamaah ya.. :D
    tak usah kuatir soal beasiswa.. 1 pintu tertutup, 1000 pintu lain pasti terbuka (kata pepatah sich, hehehew)

    BalasHapus
  2. ehehehe... iya nih, kudu diperangi.. :D
    like this:
    (1 pintu tertutup, 1000 pintu lain pasti terbuka)

    BalasHapus